Jika kamu pernah mendengar kata “saham” dan merasa bingung tentang apa sebenarnya saham itu, jangan khawatir, kamu tidak sendirian. Saham mungkin terdengar seperti konsep yang rumit, tetapi pada dasarnya, saham adalah bagian dari kepemilikan sebuah perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara sederhana apa itu saham, jenis-jenis saham, serta bagaimana cara kerjanya. Jadi, mari kita mulai dari dasar.
Apa Itu Saham?
Saham adalah bukti kepemilikan seseorang atau pihak dalam sebuah perusahaan. Saat kamu membeli saham, pada dasarnya kamu menjadi salah satu pemilik perusahaan tersebut. Sebagai pemilik (meskipun hanya sebagian kecil), kamu berhak atas bagian dari aset dan keuntungan perusahaan. Saham biasanya dijual di pasar saham, seperti Bursa Efek Indonesia (BEI), dan harganya bisa naik atau turun tergantung pada kondisi pasar dan kinerja perusahaan.
Saham juga dikenal sebagai equity atau ekuitas. Dalam dunia keuangan, ketika seseorang mengatakan bahwa mereka memiliki saham dalam sebuah perusahaan, ini berarti mereka memiliki sebagian dari perusahaan tersebut, meskipun persentasenya mungkin sangat kecil.
Contoh sederhananya, bayangkan sebuah perusahaan sebagai sebuah pizza besar. Setiap potong pizza mewakili satu saham. Ketika kamu membeli saham perusahaan, kamu membeli satu (atau lebih) potongan dari pizza tersebut. Semakin banyak potongan yang kamu miliki, semakin besar bagian dari pizza (perusahaan) yang kamu kuasai.
Jenis Saham
Secara umum, ada dua jenis saham utama yang bisa dimiliki: saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock). Keduanya memberikan hak dan keuntungan yang berbeda kepada pemegangnya.
- Saham Biasa (Common Stock)Saham biasa adalah jenis saham yang paling umum dimiliki oleh investor. Ketika kamu memiliki saham biasa, kamu berhak untuk mendapatkan sebagian dari keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen, meskipun dividen ini tidak selalu dijamin. Selain itu, pemegang saham biasa juga memiliki hak suara dalam rapat pemegang saham, yang berarti kamu dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan penting perusahaan, seperti pemilihan dewan direksi.Namun, saham biasa juga memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan saham preferen. Jika perusahaan bangkrut, pemegang saham biasa adalah yang terakhir mendapatkan bagian dari aset perusahaan setelah semua kewajiban perusahaan (seperti utang) dibayar.Fitur Utama Saham Biasa:
- Hak suara dalam rapat pemegang saham.
- Potensi keuntungan dari kenaikan harga saham.
- Tidak ada jaminan dividen.
- Risiko lebih tinggi dibandingkan saham preferen.
- Saham Preferen (Preferred Stock)Saham preferen memiliki karakteristik yang berbeda dari saham biasa. Salah satu perbedaan utamanya adalah bahwa pemegang saham preferen biasanya tidak memiliki hak suara dalam rapat pemegang saham. Namun, sebagai gantinya, mereka mendapatkan prioritas lebih tinggi dalam pembagian dividen dan aset perusahaan jika perusahaan dilikuidasi.Pemegang saham preferen biasanya menerima dividen yang lebih stabil dan cenderung dijamin, artinya mereka akan mendapatkan dividen secara rutin sebelum pemegang saham biasa. Selain itu, jika perusahaan mengalami kebangkrutan, pemegang saham preferen akan mendapatkan bagian dari aset perusahaan sebelum pemegang saham biasa.Fitur Utama Saham Preferen:
- Prioritas lebih tinggi dalam pembagian dividen.
- Biasanya tidak memiliki hak suara.
- Pembagian dividen yang lebih stabil dan sering kali dijamin.
- Risiko lebih rendah dibandingkan saham biasa.
Berikut ini adalah tabel yang merangkum perbedaan antara saham biasa dan saham preferen:
Karakteristik | Saham Biasa | Saham Preferen |
---|---|---|
Hak Suara | Ya | Tidak |
Pembagian Dividen | Tidak dijamin, tergantung kinerja | Lebih stabil dan sering dijamin |
Prioritas dalam Aset | Terakhir | Mendahului saham biasa |
Risiko | Lebih tinggi | Lebih rendah |
Bagaimana Cara Kerja Saham?
Sekarang setelah kita memahami apa itu saham dan jenis-jenisnya, mari kita lihat bagaimana cara kerja saham dalam kehidupan nyata. Ketika kamu membeli saham, kamu melakukan investasi dalam perusahaan. Nilai dari investasi ini bisa naik atau turun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kinerja perusahaan, kondisi ekonomi, serta persepsi pasar terhadap perusahaan tersebut.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipahami tentang cara kerja saham:
- Capital Gain dan Capital LossSalah satu alasan utama orang membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham, yang dikenal sebagai capital gain. Misalnya, jika kamu membeli saham seharga Rp1.000 per lembar dan kemudian menjualnya seharga Rp1.500, kamu mendapatkan keuntungan sebesar Rp500 per saham. Ini disebut capital gain.Namun, ada juga risiko bahwa harga saham bisa turun. Jika kamu membeli saham seharga Rp1.000 dan kemudian menjualnya seharga Rp800, maka kamu mengalami capital loss sebesar Rp200 per saham. Oleh karena itu, penting untuk selalu menyadari risiko yang terlibat dalam investasi saham.
- DividenSebagian perusahaan membagikan sebagian keuntungan mereka kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Dividen ini bisa berupa uang tunai atau tambahan saham. Tidak semua perusahaan memberikan dividen, terutama perusahaan yang masih dalam tahap pertumbuhan karena mereka cenderung menginvestasikan kembali keuntungan mereka untuk memperluas bisnis. Namun, perusahaan yang sudah mapan biasanya memberikan dividen secara berkala sebagai bentuk penghargaan kepada pemegang saham.Dividen bisa menjadi sumber pendapatan yang stabil bagi investor, terutama bagi mereka yang berinvestasi dalam saham preferen atau perusahaan besar yang membayar dividen secara teratur.
- Rapat Pemegang Saham dan Hak SuaraSalah satu hak yang dimiliki pemegang saham biasa adalah hak untuk memberikan suara dalam rapat pemegang saham. Rapat ini biasanya dilakukan setiap tahun dan membahas hal-hal penting seperti pemilihan dewan direksi atau keputusan strategis perusahaan. Sebagai pemegang saham, kamu berhak memberikan suara dalam keputusan-keputusan ini.Meski begitu, untuk investor kecil yang hanya memiliki sedikit saham, pengaruh dalam rapat pemegang saham mungkin tidak signifikan. Namun, bagi pemegang saham besar, hak suara ini bisa memberikan pengaruh besar dalam arah dan keputusan perusahaan.
- Fluktuasi Harga SahamHarga saham tidak tetap dan bisa berfluktuasi dari waktu ke waktu. Ada banyak faktor yang mempengaruhi harga saham, termasuk:
- Kinerja perusahaan: Jika perusahaan mencatat keuntungan yang baik, harga sahamnya mungkin naik.
- Berita ekonomi: Berita tentang ekonomi global, kebijakan pemerintah, atau isu industri tertentu bisa mempengaruhi harga saham.
- Sentimen pasar: Persepsi investor terhadap perusahaan, baik itu positif atau negatif, bisa mempengaruhi permintaan dan penawaran saham, yang akhirnya menentukan harga.
Kesimpulan
Saham adalah salah satu instrumen investasi yang populer karena menawarkan peluang untuk mendapatkan keuntungan yang signifikan. Namun, penting untuk diingat bahwa saham juga memiliki risiko, terutama jika kamu tidak memahami cara kerjanya. Memahami dasar-dasar saham, jenis-jenisnya, serta cara kerja pasar saham adalah langkah pertama yang penting untuk menjadi investor yang cerdas.
Jika kamu baru memulai perjalanan investasi saham, langkah bijak adalah melakukan riset yang cukup, memahami profil risiko kamu, dan selalu mengikuti perkembangan pasar. Jangan lupa untuk terus belajar dan memperdalam pemahaman kamu tentang dunia saham.