
RSUP Dr. M Djamil Resmikan Unit Transplantasi Ginjal, Jawab Kebutuhan Mendesak Pasien Sumbar dan Sekitarnya
Glitik – Tingginya angka penderita gagal ginjal di Sumatera Barat dan daerah sekitarnya akhirnya terjawab dengan hadirnya Unit Transplantasi Ginjal RSUP Dr. M. Djamil Padang. Unit ini diresmikan dalam acara bertema “Hidup Sehat dengan Satu Ginjal” yang digelar di Hotel Mercure Padang, Minggu (20/9).
Peresmian tersebut menjadi momentum penting bagi masyarakat, mengingat selama ini pasien dari Sumbar, Riau, Kepri, hingga Jambi harus menempuh perjalanan jauh ke Medan atau Palembang untuk mendapatkan layanan serupa. Kini, akses layanan transplantasi Ginjal lebih dekat, biaya lebih ringan, dan waktu tunggu lebih singkat.
Acara dihadiri Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes RI, Gubernur Sumbar, anggota DPR RI Shadiq Pasadigoe, Forkopimda Sumbar, jajaran pejabat daerah, serta pimpinan RSUP Dr. M. Djamil.
Harapan Gubernur Sumbar
Dalam sambutannya, Gubernur Sumatera Barat menyampaikan apresiasi tinggi kepada RSUP Dr. M. Djamil yang telah menghadirkan layanan transplantasi ginjal pertama di Sumatera bagian tengah. Ia menekankan, layanan ini sejalan dengan amanat UU No. 17 Tahun 2023 yang mewajibkan negara menyediakan akses kesehatan, termasuk transplantasi organ.
“Unit ini sangat strategis, bukan hanya untuk Sumbar, tetapi juga sebagai rujukan utama kawasan Sumatera bagian tengah. Semoga kehadirannya dapat menurunkan angka kematian dan meningkatkan kualitas hidup pasien,” ujar gubernur.
Ia juga menekankan bahwa Padang–Sumbar berpotensi menjadi center of excellence layanan kesehatan di Indonesia barat, dengan komitmen menghadirkan pelayanan yang merata, berkualitas, dan terjangkau.
Data dan Tantangan
Data Riskesdas 2018 mencatat prevalensi penyakit ginjal kronis di Indonesia mencapai 0,38% atau sekitar 1 juta orang. Sementara Indonesian Renal Registry (IRR) 2023 mencatat lebih dari 150 ribu pasien aktif menjalani cuci darah. Di Sumbar, gagal ginjal bahkan menjadi penyebab kematian keempat setelah diabetes, jantung, dan stroke. BPJS 2024 mencatat 25.566 kasus dengan beban biaya Rp 81,1 miliar.
Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil menegaskan bahwa sejak 2015 rumah sakit tersebut telah melaksanakan 31 prosedur transplantasi ginjal. “Dengan adanya unit ini, kami menjawab kebutuhan mendesak masyarakat. Tantangannya ada pada ketersediaan obat, donor, dan edukasi tentang pentingnya donasi organ,” jelasnya.
Ia menambahkan, transplantasi ginjal bukan hanya tindakan medis, tetapi juga perwujudan nilai kemanusiaan. Ke depan, RSUP Dr. M. Djamil menargetkan diri menjadi pusat transplantasi organ untuk Indonesia bagian barat.
Dukungan Pemerintah Pusat
Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes RI, dr. Azhar Jaya, menilai RSUP Dr. M. Djamil sebagai salah satu RS Kemenkes dengan pertumbuhan pesat. Ia menegaskan perlunya dukungan pemerintah daerah untuk mengedukasi masyarakat agar bersedia menjadi pendonor organ.
“Penyakit ginjal termasuk lima besar penyebab kematian di Indonesia. Dengan adanya unit ini, kita berharap pelayanan bisa lebih baik, dan keuntungan rumah sakit pemerintah jangan dijadikan PAD, melainkan dikembalikan untuk subsidi pasien tidak mampu serta peningkatan layanan,” ungkapnya.
Dengan peresmian ini, masyarakat Sumatera Barat dan provinsi tetangga kini memiliki harapan baru untuk mendapatkan layanan kesehatan yang lebih dekat, lebih cepat, dan lebih manusiawi.