
Polda Sumbar Hanguskan Puluhan Kilogram Sabu dan Ganja, Bukti Komitmen Tak Kenal Lelah Perangi Narkoba
Glitik – Sebanyak 49.311,55 gram sabu dan 47.006,11 gram ganja kering berhasil dimusnahkan oleh Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Sumatera Barat dalam sebuah operasi pemusnahan skala besar, Rabu (17/9/2025). Aksi tegas ini bukan sekadar prosedur administratif, melainkan simbol perang nyata terhadap jaringan narkotika yang mengancam masa depan generasi muda.
Pemusnahan yang dipimpin langsung oleh Kapolda Sumbar, Irjen. Pol. Gatot Tri Suryanta, ini dilakukan dengan protokol ketat. Sebelum dibakar di lokasi yang telah disiapkan di Polda Sumbar, seluruh barang bukti terlebih dahulu menjalani proses verifikasi dan pengujian keabsahan secara acak oleh tim Bea Cukai Teluk Bayur Padang, memastikan tidak ada celah untuk penyalahgunaan.
“Ini adalah bukti komitmen nyata, bukan hanya kata-kata. Setiap gram yang kita musnahkan hari ini berarti menyelamatkan ribuan generasi dari kehancuran,” tegas Gatot di hadapan para undangan yang hadir menyaksikan, termasuk perwakilan Kejaksaan Negeri Padang, BNN Sumbar, jajaran Forkopimda, dan Ketua LKAAM Sumbar.
Barang bukti yang dimusnahkan berasal dari berbagai kasus peredaran gelap narkoba yang berhasil diungkap jajarannya di wilayah Kota Padang. Status barang sitaan telah dikukuhkan secara hukum melalui ketetapan dari Kejaksaan Negeri Padang, memberikan legitimasi kuat atas aksi tegas ini.
Kapolda menegaskan bahwa perang melawan narkoba adalah prioritas utama yang tidak bisa ditawar. Ia menyoroti dampak buruk narkotika yang merusak sendi-sendi sosial dan masa depan bangsa. “Narkoba adalah musuh kita bersama. Kami tidak akan berhenti memutus setiap rantai peredaran dan mengusutnya hingga ke akar-akarnya,” imbuhnya.
Lebih dari sekadar pemusnahan, kegiatan ini adalah pesan peringatan keras kepada para bandar narkoba bahwa wilayah Sumatera Barat bukanlah tempat yang aman untuk beroperasi. Polda Sumbar aktif mengajak partisipasi seluruh lapisan masyarakat untuk menjadi mata dan telinga dengan melaporkan aktivitas mencurigakan melalui call center 110.
Aksi tegas ini diharapkan tidak hanya memutus supply, tetapi juga menekan demand dengan menunjukkan konsekuensi serius yang dihadapi para pelaku, sekaligus membangun kepercayaan publik bahwa perang melawan narkoba dilakukan dengan sungguh-sungguh.