Pemerintah Dorong Percepatan Program Inpres Irigasi 2025 di Sumatera Barat untuk Dongkrak Ketahanan Pangan

Pemerintah Dorong Percepatan Program Inpres Irigasi 2025 di Sumatera Barat untuk Dongkrak Ketahanan Pangan

Oleh : ekachn

Glitik – Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong realisasi Program Inpres Irigasi 2025 di Sumatera Barat (Sumbar). Tahun ini, provinsi tersebut menerima alokasi dana sebesar Rp63 miliar untuk perbaikan 37 titik jaringan irigasi yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota.

Program ini menjadi prioritas mengingat banyaknya infrastruktur irigasi di Sumbar yang mengalami kerusakan parah akibat terdampak bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor. Melalui Inpres Irigasi, Pemerintah pusat memberikan dukungan anggaran kepada Pemerintah daerah yang kemampuan finansialnya terbatas, sehingga perbaikan dapat segera dilaksanakan.

Seperti dikutip dari akun media sosialnya ( @zigorolandaofficial). “Ini bukan sekadar membangun infrastruktur, tetapi juga investasi untuk ketahanan pangan. Irigasi yang baik memungkinkan petani menanam secara optimal, meningkatkan produktivitas panen, dan pada akhirnya menggerakkan ekonomi masyarakat,”. Selasa (25/6/2024).

Lebih lanjut, diungkapkan bahwa Pemerintah saat ini sedang mempersiapkan Program Inpres Irigasi Tahap III. Komitmen bersama dengan Komisi V DPR RI akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa Sumatera Barat mendapat alokasi dan perhatian yang lebih besar, memperkuat sektor pertanian daerah dalam menopang ketahanan pangan nasional.

Program Inpres Irigasi ini merupakan wujud nyata komitmen Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya di Sumatera Barat. Dengan rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi, diharapkan produktivitas pertanian semakin optimal, distribusi pangan lebih terjaga, dan kesejahteraan petani meningkat.

“Dukungan ini diharapkan dapat mengakselerasi pemulihan infrastruktur irigasi serta menjadi stimulus bagi peningkatan produksi pertanian di Sumatera Barat,”.