Tren AI Gemini Edit Selfie Bikin Heboh Media Sosial di Indonesia

Tren AI Gemini Edit Selfie Bikin Heboh Media Sosial di Indonesia

Oleh : iTheoS

Glitik - Media sosial Indonesia tengah diramaikan oleh tren baru penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) Gemini untuk mengedit foto selfie. 

Aplikasi berbasis AI ini menjadi viral di kalangan Gen Z dan milenial di platform seperti Instagram, TikTok, dan X, berkat kemampuannya Gemini menghasilkan editan foto realistis dan memukau hanya dalam hitungan detik.

Gemini AI, yang awalnya dikenal sebagai alat pengolah teks, kini merambah dunia visual dengan fitur pengeditan gambar canggih. 

Pengguna dapat mengatur pencahayaan, memperhalus kulit, mengganti latar belakang, hingga menambahkan efek estetik layaknya hasil studio profesional tanpa perlu keahlian desain grafis.

Mengapa Gemini AI Jadi Viral?

Menurut data X, tagar #GeminiSelfie dan #AIPhotoEdit sudah digunakan lebih dari 500 ribu kali dalam sepekan terakhir. Banyak kreator muda memamerkan hasil transformasi selfie mereka, dari foto sederhana menjadi potret layaknya model majalah.

“Gemini bikin selfie-ku kayak di studio, gila sih!” tulis pengguna @RaniCPhoto di X. Popularitas Gemini juga semakin meluas berkat influencer lokal seperti @DindaMakeup dan @FotoJalan, yang membagikan tutorial cara memaksimalkan fitur AI untuk menghasilkan konten visual yang “eye-catching.”

Fitur Unggulan Gemini AI

Auto-Enhance: Perbaikan otomatis kualitas foto, termasuk warna dan kontras.

Background Swap: Mengganti latar selfie dengan panorama estetik, dari pantai Bali hingga kafe kekinian.

Efek Kecantikan: Menghaluskan kulit, memutihkan gigi, hingga menambahkan riasan virtual alami.

Filter Musiman: Menyediakan filter bertema musim gugur hingga motif lokal seperti batik, yang tengah tren bulan ini.

Penelitian singkat di ranah digital menunjukkan aplikasi seperti Gemini AI mampu meningkatkan engagement konten hingga 30% di Indonesia.

“Saya cuma butuh lima menit bikin selfie yang dulu harus edit sejam di Photoshop,” ujar Avort, konten kreator asal Jogja.

Namun, tren ini juga memunculkan diskusi serius mengenai standar kecantikan di media sosial. Sejumlah warganet di X mengingatkan agar pengguna tetap menjaga autentisitas meski memanfaatkan filter AI.

Meski hype, sebagian pengguna melaporkan kendala seperti bug pada foto beresolusi tinggi serta kebutuhan koneksi internet stabil. Pihak pengembang Gemini menyatakan tengah menyiapkan pembaruan untuk meningkatkan performa.

Di sisi lain, tren ini membuka peluang besar bagi brand lokal di industri kecantikan dan fashion untuk menggandeng kreator dalam kampanye berbasis Gemini AI.

Dengan semakin masifnya adopsi teknologi AI di Indonesia, Gemini diprediksi akan terus menjadi tren hingga akhir 2025.

“Ini baru permulaan. AI seperti Gemini bakal jadi alat wajib buat konten kreator,” kata Dika Pratama, analis media digital asal Jakarta.

Saat ini, Gemini AI bisa diunduh gratis dengan fitur dasar, sementara opsi premium menawarkan akses ke fitur lanjutan. Jadi, apakah Anda sudah siap mencoba tren #GeminiSelfie?