Harga Emas Antam Pecah Rekor di Tengah Gejolak Global: Dorongan dari Isu Shutdown AS dan Investor “Safe Haven”

Harga Emas Antam Pecah Rekor di Tengah Gejolak Global: Dorongan dari Isu Shutdown AS dan Investor “Safe Haven”

Oleh : ekachn

Glitik — Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) kembali melonjak dan mencatat rekor tertinggi (all time high), didorong oleh kondisi pasar global yang penuh ketidakpastian terutama sorotan terhadap kemungkinan shutdown pemerintahan Amerika Serikat (AS).

Lonjakan Harga & Rekor Terbaru

Berdasarkan data Logam Mulia Antam, harga emas 24 karat naik sebesar Rp 18.000 menjadi Rp 2.060.000 per gram, memecahkan rekor sebelumnya di level Rp 2.044.000 per gram yang tercapai pada 4 September 2025. 

Harga rata-rata pecahan kecil (0,5 gram) berada pada kisaran Rp 1.080.000, sedangkan untuk pecahan besar seperti 10 gram mencapai sekitar Rp 20.095.000. 

Selain itu, menurut laporan media finansial, pada 20 September 2025 harga emas Antam sempat mencapai Rp 2.122.000 per gram, menembus rekor lama sebelumnya. 

Di sisi lain, harga buyback (harga Antam membeli kembali emas dari pemilik) ikut melesat menjadi sekitar Rp 1.907.000 per gram, atau naik Rp 18.000 pada hari yang sama. 

Apa yang Memicu Kenaikan Dramatis?

Para analis mengaitkan lonjakan harga emas ini dengan beberapa faktor eksternal dan pasar global:

Resiko shutdown AS

Ketidakpastian politik di Washington, di mana pemerintah AS menghadapi kemungkinan shutdown jika kongres gagal menyetujui anggaran, meningkatkan keresahan pasar. Investor mulai “melarikan diri” ke aset yang dianggap aman (safe haven) seperti emas. 

Dolar AS melemah & ekspektasi suku bunga

Pelemahan dolar AS dan harapan pasar bahwa Federal Reserve (bank sentral AS) akan melakukan pemangkasan suku bunga di masa mendatang turut mendukung daya tarik emas, karena emas tidak menghasilkan bunga sehingga lebih kompetitif ketika suku bunga riil menurun. 

Geopolitik & stres pasar global

Ketegangan geopolitik, fluktuasi inflasi, dan tekanan pasar keuangan meningkatkan permintaan terhadap instrumen investasi yang lebih stabil. Emas sebagai aset lindung nilai kembali menjadi favorit investor di tengah ketidakpastian. 

Momentum teknikal & sentimen investor lokal

Di dalam negeri, kenaikan harga emas global memicu lonjakan permintaan lokal, yang diperkuat oleh aksi investor emas sebagai alternatif diversifikasi portofolio. Analis memproyeksikan masih ada ruang kenaikan hingga akhir tahun. 

Proyeksi & Implikasi bagi Investor

Beberapa prediksi mencermati bahwa jika momentum global terus mendukung, emas Antam bisa menembus Rp 2,100,000 per gram atau lebih pada akhir tahun. 

Namun, sebagian investor juga dinasihati untuk mengelola risiko dengan strategi ambil untung (profit taking) sebagian, terutama jika sudah memasuki zona overbought. Sementara itu, bagi investor jangka panjang, emas tetap dilihat sebagai instrumen lindung nilai terhadap gejolak global dan inflasi. 

Catatan & Peringatan

Meskipun terjadi lonjakan harga, Antam sendiri mencatat bahwa stok emas batangan dari ukuran 1 gram hingga 1.000 gram belum selalu tersedia di butik dan outlet penjualan. 

Untuk transaksi buyback dengan nilai di atas batas tertentu, berlaku pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sesuai peraturan yang berlaku. 

Para investor disarankan memantau kondisi geopolitik dan kebijakan moneter AS, karena pergerakan emas sangat sensitif terhadap kedua faktor tersebut.