
Gempuran Tanpa Henti Polda Sumbar: 56 Tersangka Diciduk, 100 Kilogram Sabu dan Ganja Digagalkan dalam 3 Bulan
Glitik – Dalam sebuah operasi bertajuk perang total melawan narkoba, Polda Sumatera Barat (Sumbar) melancarkan gempuran beruntun yang berhasil membongkar 37 kasus peredaran gelap narkotika hanya dalam kurun tiga bulan terakhir (Juli-September 2025). Operasi yang melibatkan seluruh jajaran ini berhasil mencegah puluhan kilogram sabu dan ganja mencemari generasi muda Sumbar.
Kapolda Sumbar, Irjen. Pol. Gatot Tri Suryanta, dalam konferensi persnya yang digelar Rabu (17/9), mengungkapkan betapa masifnya ancaman yang dihadapi. "Data ini bukan sekadar angka. Ini adalah 37 jaringan kejahatan yang kita bongkar, 56 pelaku yang kita hentikan langkahnya, dan yang terpenting, lebih dari 100 kilogram racun yang berhasil kita selamatkan dari peredaran. Ini adalah upaya penyelamatan nyata," tegas Gatot dengan nada penuh keyakinan.
Rincian barang bukti yang disita mencerminkan skala masalah: 50,31 kg sabu-sabu dan 49,12 kg ganja. Pengungkapan terbesar terjadi di Kabupaten Pasaman, dimana polisi menggagalkan penyelundupan 47,56 kg ganja yang diduga berasal dari Sumatera Utara. Tidak hanya itu, modus operandi yang beragam juga terungkap, mulai dari transaksi undercover di Kota Padang hingga gudang-gudang penyimpanan tersembunyi yang dijadikan sarang para bandar.
"Ancaman narkoba tidak mengenal batas wilayah. Mereka masuk lewat segala celah, menggunakan segala modus. Karena itu, penanganannya juga harus komprehensif, mulai dari penindakan tegas di lapangan hingga pencegahan di tingkat akar rumput," ujar Gatot, menekankan pentingnya pendekatan multidimensi.
Keberhasilan ini, menurut Kapolda, adalah buah dari sinergi kuat antara Polri, TNI, BNN, Pemerintah Daerah, dan seluruh elemen masyarakat melalui Forkopimda Sumbar. Kolaborasi inilah yang memungkinkan terputusnya beberapa rantai pasok narkoba lintas provinsi.
Di akhir pernyataannya, Kapolda tidak hanya mengajak tetapi menantang seluruh masyarakat Sumbar untuk menjadi garda terdepan perlawanan. "Perang ini tidak bisa dimenangkan polisi sendirian. Kami butuh setiap mata yang waspada, setiap laporan dari masyarakat. Mari jadikan lingkungan kita benteng yang tak tertembus oleh narkoba," ajaknya, mengingatkan bahwa pertempuran melawan narkoba adalah tanggung jawab kolektif.
Operasi ini menjadi penanda bahwa Polda Sumbar tidak akan berkompromi sedikit pun dalam melindungi wilayahnya dari bahaya narkotika, mengirim sinyal kuat kepada para bandar bahwa Sumbar bukanlah lahan subur untuk bisnis haram mereka.