Kasus keracunan Program MBG Meluas

Kasus keracunan Program MBG Meluas

Oleh : dhiwa

Glitik – Kasus keracunan makanan yang bersumber dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kian meluas dan menjadi sorotan publik.

Data terbaru dari sejumlah daerah menunjukkan jumlah korban keracunan terus bertambah, mengutip laporan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), mencatat lebih dari 5.000 orang terdampak.

Salah satu daerah yang cukup parah adalah Bandung Barat, di mana ratusan siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG.

Kasus serupa juga muncul di wilayah lain, membuat isu ini menjadi perhatian serius pemerintah dan masyarakat.

Kementerian terkait bersama pihak Istana mulai merilis data resmi terkait jumlah korban. Di sisi lain, BPOM memastikan bahwa penyebab keracunan di beberapa lokasi adalah kontaminasi bakteri Salmonella.

Temuan ini memperkuat dugaan bahwa masalah ada pada rantai penyediaan maupun distribusi makanan program MBG.

Seiring meningkatnya jumlah korban, berbagai pihak mendesak pemerintah untuk bertindak tegas.

Anggota DPR dan organisasi non-pemerintah (NGO) mendorong evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan MBG, bahkan tak sedikit yang menyarankan agar program ini dihentikan sementara hingga masalah benar-benar tuntas.

Publik menanti langkah konkret pemerintah dalam memastikan keamanan makanan bergizi gratis ini.

Program MBG sejatinya diharapkan dapat meningkatkan gizi anak bangsa, namun jika tidak dibarengi pengawasan ketat, justru berisiko menimbulkan masalah kesehatan yang serius.